Indramayu, SketsaIndonesia.co.id 21/09/2024 – Warga Desa Krasak di Kecamatan Jatibarang dengan antusias menyambut peresmian Jembatan Gantung Krasak yang telah lama ditunggu-tunggu. Jembatan ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas antarwilayah dan membantu memajukan infrastruktur desa.
Acara peresmian dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, Anggota DPR RI Komisi V FPKB, Dedi Wahidi, serta Bupati Indramayu, Nina Agustina, pada Jumat (20/9/2024).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2022 dan selesai pada akhir 2023, dengan total biaya mencapai 20,7 miliar rupiah. Jembatan sepanjang 120 meter dan lebar 1,80 meter ini terwujud berkat sinergi pemerintah pusat dan daerah. Dukungan penuh dari Bupati Indramayu dan Dedi Wahidi memainkan peran kunci dalam suksesnya proyek ini.
Dalam pidatonya, Bupati Nina Agustina mengucapkan rasa terima kasih kepada Dedi Wahidi atas dukungannya dalam pembangunan infrastruktur penting ini.
Nina berharap jembatan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekonomi warga yang sebelumnya harus memutar jalan atau menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai.
“Kita harus menjaga jembatan ini dengan baik. Batasilah kendaraan yang melintas hingga roda tiga agar jembatan tetap awet,” tegas Nina.
Selain meresmikan jembatan, Bupati Nina juga menyerahkan mobil siaga kepada warga Desa Krasak sebagai bagian dari peningkatan layanan publik di desa.
Dedi Wahidi dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat kepada warga Desa Krasak atas rampungnya pembangunan jembatan gantung terbesar di Indramayu. Dia juga menekankan pentingnya menjaga infrastruktur agar dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu lama. Dedi juga menyoroti perlunya peningkatan jalan nasional di wilayah Indramayu yang masih dinilai sempit dan membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat.
“Indramayu merupakan produsen padi dan migas utama di Indonesia, oleh karena itu infrastruktur memadai sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, menyatakan bahwa jembatan ini merupakan bagian dari Program Nawacita Presiden Joko Widodo. Jembatan ini dibangun menggunakan material baja dan tenaga kerja lokal.
“Dengan jembatan ini, waktu tempuh antar desa berkurang dari 40 menit menjadi 10 menit, yang diharapkan mampu mendorong produktivitas ekonomi, terutama di sektor pertanian dan perikanan,” jelas Rachman.
Acara peresmian ditutup dengan penandatanganan prasasti, pemotongan pita, dan tumpeng oleh Direktur Jenderal Bina Marga yang didampingi oleh Dedi Wahidi dan Bupati Indramayu.